Selasa, 05 November 2013

Marah.

Marah. Sedang marah. Sedang duduk di depan laptop, berusaha menenangkan diri, menjauh dari orang-orang lain. Membiarkan marah itu ada di situ, tidak dipikirkan, tidak dipaksa keluar. Biarkan dia ada di situ. Menunggu sampai mereda. Sambil dipikirkan.

Pantaskah aku marah? Itu hanya hal kecil. Hal sepele. Dan bila aku marah, bukan orang lain yang salah, tapi akulah yang kekanak-kanakan. Karena itu aku mundur. Bersembunyi dahulu sambil merenung. Adakah yang salah denganku? Benarkah posisiku?

Tidak biasanya aku marah seperti ini. Biasanya, aku membiarkan semuanya lewat begitu saja tanpa kumasukkan ke hati. Biasanya, aku hanya mengangguk sambil tersenyum, dan bilang 'tidak apa-apa' sambil tertawa, menyenangkan orang lain. Seringkali, aku tidak mau memikirkannya, lalu melupakannya secepat mungkin, walaupun aku sadar orang lain yang salah. Langsung melupakan kronologisnya, apapun itu, biarkan saja. Lebih baik dilupakan, supaya tidak ada konflik. Supaya tidak ada rasa tidak enak.

Tapi kali ini berbeda. Kali ini, aku tidak ingin melakukan itu lagi. Kali ini, aku ingin berlatih.. berlatih tahu posisiku, berlatih mengingat kejadian. Karena kalau tidak begitu, selamanya aku akan hidup di awang-awang. Tanpa kejelasan, tanpa tahu ke mana aku berpihak, tanpa tahu kebenaran, tanpa tahu kesalahan, dan pada akhirnya aku tidak memperbaiki apa-apa di masa depan.

Maka tadi, emosi itu muncul. Kecenderungan untuk berkata 'tidak apa-apa' sambil tertawa kuabaikan. Kubiarkan rasa marah itu muncul pelan-pelan. Sambil mengulik kembali kejadiannya. Kenapa bisa seperti ini, kenapa bisa salah. Siapa yang salah, siapa yang lupa. Pada akhirnya, aku memang tetap tertawa sambil berkata 'tidak apa-apa', tapi setelah menyadari bahwa aku marah, bahwa aku dirugikan, bahwa bukan aku yang salah. Itu lebih baik, daripada langsung menyalahkan diri sendiri dan melupakan semua, semua kesalahan yang dibuat orang lain terhadapku. Itu lebih baik, daripada melupakan semuanya dan menjadikan diriku orang yang tidak tahu apa-apa ketika ditanya. Marah itu baik.. saat bisa dikendalikan. Diterima dan dikuasai.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar