Selasa, 05 Juni 2012

Maaf Mbak...

Kemarin... pergi ke mall dan menemani mama memilih sepatu... Mama memilih satu sepatu hitam, dan menanyakan pendapatku. Aku bilang tidak, entah kenapa terlalu ngejreng. Mama bersikeras menyukai sepatu itu dan menanyakan lagi kepada penjualnya. Eh dijawabnya 'nggak usah didengerin anaknya bu, kan tomboy...'

Maaf mbak, saya nggak tomboy. Saya punya hati seorang perempuan. Penampilan saya mungkin tidak sefeminin wanita-wanita lainnya, tapi saya punya perasaan selembut para ladies yang ada di luar sana. I like dolls, I love listening to the love songs or watching drama movies, I love sweet things, Aku mudah tersinggung dan sakit hati, bahkan oleh kejahatan pikiranku sendiri. Aku gampang nangis kok, cuma gengsiku yang terlalu tinggi membuatku sulit memperlihatkannya pada orang lain. I can feel what people feel. See? Aku cewek tulen kok...

Life Lesson #5

Perfect is not needed. Nggak harus sempurna di setiap kesempatan, di setiap penampilan di depan orang lain. Bahkan nggak harus sempurna waktu bergaul dengan orang lain. People want you to be just yourself... That is the thing I still learn until today!

Senin, 04 Juni 2012

Mimpi yang... (sementara) gagal. Lol.

Belakangan, aku punya banyak mimpi. Dari yang paling sederhana, pingin jualan pudding. Sigh. Padahal baru juga belajar bikin. Haha. Tapi aku berpikir, nggak harus pandai kan untuk bisa buka usaha? Sebenarnya aku takut diejek sama orang yang udah pro, takut dibilang : Ah nggak enak aja pun. Ya kalo gitu kenapa mereka nggak buka usaha sendiri? Salah sendiri toh? Mereka udah pandai tapi nggak dimaksimalkan. Lagian kalo terus-menerus takut sama pikiran orang lain gitu, pasti nggak akan maju-maju deh.


Intinya, impian usaha buat jualan pudding gagal. Pasalnya, sang adik yang jadi tonggak utama pengantar pudding ke sekolah ini menolak untuk dipekerjakan. Digaji loh padahal. Yah tapi aku ngerti kok, dia pasti sibuk banget.


Mimpi lain, aku pingin buat buku cerita anak-anak. Terinsipirasi oleh kisah Peter Rabbit by Beatrix Potter, atau Serial Tini yang selalu jadi favoritku. Udah jadi tuh ceritanya, tapi stuck di ilustrasinya... Gimana, ya? Aku pingin punya buku cerita anak yang punya gambar-gambar yang indah, cantik, beautiful, menyentuh (heseeeh), karena aku emang suka banget sama hal-hal kayak gitu. Semua yang indah itu bisa menghangatkan hati. :p


Intinya, aku stuck karena aku nggak bisa gambar kayak gitu. Udah kucoba, tapi hasilnya... ampun, ancur! Haha. Orang bilang aku pandai menggambar, tapi sebenarnya, aku lebih pandai meniru. Ada contoh, aku tiru. Kalau ada sesuatu di pikiranku, seperti sebuah scene dalam buku cerita, aku sulit merealisasikannya jadi gambar, sesuai dengan yang aku bayangkan.


Jadi aku berkunjung ke official website of Peter Rabbit, disini: http://www.peterrabbit.com , daaaan di situ aku menemukan masa kecil Beatrix Potter. Di sanalah aku baru sadar, bahwa untuk membuat illustrasi sebagus itu, aku harus jadi pelukis profesional dulu. Harus benar-benar belajar secara mendalam. Harus belajar dari kecil, dari dasar. Banyak waktu yang harus diluangkan untuk belajar itu. Seperti Beatrix Potter yang udah belajar melukis sejak kecil oleh guru-guru yang profesional. Lalu, (hampir) seluruh hidupnya pun didedikasikan untuk melukis.


Salah satu karakter by Beatrix Potter, Miss Hedgehock kalau nggak salah.


Karyanya yang terinspirasi dari tikus kayu peliharaannya.
 Jadi intinya, dua mimpi gagal ini ditunda dulu ya. Suatu hari nanti pasti ada kesempatan. Mungkin aku bisa bekerjasama dengan seorang illustrator beneran, lalu memproduksi buku cerita itu secara massal... (amin hehe) Atau membuat warung minuman sendiri deh, kapan-kapan. Semua usaha besar dimulai dari kecil!
The Tale of Peter Rabbit - 1902



Life Lesson #4

Sekarang aku ngerti, cuma orang-orang yang mau berubah yang bisa sukses. Mereka yang nggak mau mengembangkan diri, atau yang merasa dirinya sudah benar, atau yang cuma bisa mengejek dan merendahkan orang lain, mereka nggak akan lebih sukses daripada orang-orang kecil yang mau mencari motivasi dan mengembangkan diri. Mungkin sama seperti cerita kelinci dan kura-kura yang balapan. Nggak perlu dijelaskan lagi toh?

Life Lesson #3

Semua orang besar mulai dari hal-hal kecil... Kalau kita merasa terlalu 'besar' untuk memulai hal-hal kecil, kita nggak akan pernah jadi 'besar' yang sebenarnya~

Life Lesson #2

Semua orang punya kesuksesannya masing-masing. Ada yang sukses jadi novelis, ada yang sukses jadi penyanyi. Jangan tergiur, terus pingin jadi kayak mereka, kita mesti nyiptain kesuksesan kita sendiri! Cari bidang dimana kamu bersinar paling terang, lalu usahakan sampai akhir! Semangat geb!

Life Lessons #1

When you're doing your passion, you'll never get bored. When you don't take a rest, it is another story.