Kamis, 21 November 2013

Thank You :)

How I love today.
Thank you, for those people who are willing to help this hopeless girl.
Haha.
I'm just glad, I found myself.
And being able to open my mask.
So I'll be able to be found, by the people who are actually finding me, finding my kind of people.
Letting people treat me for who I am..
I now have a new perspective about myself.
I know my position, know the truth about myself.
And I don't have to wonder anymore..
So once again, thank you... :)

picture source : mirdinara.com

Minggu, 17 November 2013

Anger.. again.

Anger.
Who is that girl,
who keeps so much anger to the world she's living in?
It's not so easy to fit in, no matter how hard she tries.
In fact, she feels like... she doesn't belong here.
She belongs to nowhere.
And when the world starts to misunderstand her, and underestimate her, she starts to be mad.
Mad with the situation she's facing.
Mad with everything--with everyone.
Isn't it hard to be different? She likes to be unique and authentic, but her surrounding just can't accept it.
Her surrounding asks her to be the same,
to be normal, to be like everyone else--that's what the society demand all the time.
I have so much to offer to the world, she said.
But the world doesn't let her show them off.
The world just can't see it,
blurred by the shallow judgement they easily make,
to the ones different from them.
So here she is,
sitting and wondering,
why is she so different.
So why?

Rabu, 13 November 2013

Entahlah.

Entahlah. Kalau ada yang bilang senang sama saya,
mungkin dia belum benar-benar kenal saya.
Mungkin hanya melihat dari jauh,
belum tahu seluk beluk pikiran saya--yang jauh berbeda dari orang-orang lain.
Respon saya juga entah kenapa, malah bilang 'takut'.
Bukan takut 'menyukai tapi tidak disukai',
tapi takut 'disukai dan tidak menyukai'..
Takut sama perasaan bersalah, perasaan nggak enak.
Begitulah.
Entahlah.

Senin, 11 November 2013

Niat Baik.. Tapi?

Kadang niat baik nggak selalu diikuti respon yang baik ya. 
Malah jadi bahan tertawaan, kadang. 
Dibicarakan sebagai orang tolol. 
Padahal... hanya berniat baik.

Sabtu, 09 November 2013

True : Procrastination and Perfectionism

"When the reality doesn’t turn out to be less perfect than we envision, INFPs tend to procrastinate finishing projects or end up leaving activities and picking up completely new ones. Moving from activity to activity until we hit upon something that we can do well enough to match our idealism leads us to become good at many things but masters of none."

this is very me..

Selasa, 05 November 2013

Marah.

Marah. Sedang marah. Sedang duduk di depan laptop, berusaha menenangkan diri, menjauh dari orang-orang lain. Membiarkan marah itu ada di situ, tidak dipikirkan, tidak dipaksa keluar. Biarkan dia ada di situ. Menunggu sampai mereda. Sambil dipikirkan.

Pantaskah aku marah? Itu hanya hal kecil. Hal sepele. Dan bila aku marah, bukan orang lain yang salah, tapi akulah yang kekanak-kanakan. Karena itu aku mundur. Bersembunyi dahulu sambil merenung. Adakah yang salah denganku? Benarkah posisiku?

Tidak biasanya aku marah seperti ini. Biasanya, aku membiarkan semuanya lewat begitu saja tanpa kumasukkan ke hati. Biasanya, aku hanya mengangguk sambil tersenyum, dan bilang 'tidak apa-apa' sambil tertawa, menyenangkan orang lain. Seringkali, aku tidak mau memikirkannya, lalu melupakannya secepat mungkin, walaupun aku sadar orang lain yang salah. Langsung melupakan kronologisnya, apapun itu, biarkan saja. Lebih baik dilupakan, supaya tidak ada konflik. Supaya tidak ada rasa tidak enak.

Tapi kali ini berbeda. Kali ini, aku tidak ingin melakukan itu lagi. Kali ini, aku ingin berlatih.. berlatih tahu posisiku, berlatih mengingat kejadian. Karena kalau tidak begitu, selamanya aku akan hidup di awang-awang. Tanpa kejelasan, tanpa tahu ke mana aku berpihak, tanpa tahu kebenaran, tanpa tahu kesalahan, dan pada akhirnya aku tidak memperbaiki apa-apa di masa depan.

Maka tadi, emosi itu muncul. Kecenderungan untuk berkata 'tidak apa-apa' sambil tertawa kuabaikan. Kubiarkan rasa marah itu muncul pelan-pelan. Sambil mengulik kembali kejadiannya. Kenapa bisa seperti ini, kenapa bisa salah. Siapa yang salah, siapa yang lupa. Pada akhirnya, aku memang tetap tertawa sambil berkata 'tidak apa-apa', tapi setelah menyadari bahwa aku marah, bahwa aku dirugikan, bahwa bukan aku yang salah. Itu lebih baik, daripada langsung menyalahkan diri sendiri dan melupakan semua, semua kesalahan yang dibuat orang lain terhadapku. Itu lebih baik, daripada melupakan semuanya dan menjadikan diriku orang yang tidak tahu apa-apa ketika ditanya. Marah itu baik.. saat bisa dikendalikan. Diterima dan dikuasai.

Sabtu, 02 November 2013

I Don't Like..

I don't like talking to the people who can't appreciate differences.
Because I'm different.
I don't like being given fake smiles.
Because I can tell when someone gives a fake, fake, smile.
And it feels like those people kinda underestimate me.
I don't like talking about unimportant things.
Because I see bigger things.
Maybe not 'bigger' in your own way,
but my own way.

Soundcloud :)

If you please,
you can check out my profile at soundcloud.com!
Not much, but I do what I like.
Maybe you'll like it too.
Then we can have a band.
And a performance.
Lol.

https://soundcloud.com/gebbiela

I tried to write some songs there,
definitely not the common genre, just being me.
And pouring my true feelings into songs,
I kinda like it.
It's like my sublimation, or catharsis, aaa idk how to call it,
but it can relief my pain, really. :)

To the People I Adore

To the people I adore, thank you.
Just.. thank you.
Please stay adorable.
:)