Selasa, 07 Agustus 2012

Pembangkang

Biar kuberitahu, ya. Dulu aku anak pembangkang. Bukan pembangkang yang sering dugem-dugem keluar dan ikut geng motor, LOL itu kejauhan. Apalagi buatku. HAHAHA. Pembangkangku itu... nggak mau ngalah. Sama siapa aja. Tapi paling sering, sama orang tua. Sama mama.

Oh ya, aku pernah bercerita tentang kos baruku, kan? Ternyata, aku memang terlalu cepat menyimpulkan. Biar kuceritakan lagi.

Aku menelepon mamaku. Dan sesekali bercerita tentang itu. Aku bilang, aku tidak bisa berteman dengan mereka. Mama bilang, kenapa? Kubilang, mereka sudah berteman dari dulu, jadi susah buatku kalau mau ikutan. Mama menyanggah dan bilang, tidak boleh begitu~ Kan teman satu kos. Sudah seperti keluarga lah, anggap saja begitu. Kataku, sudah kucoba ma, tapi cuma sebatas saling nyapa, terus udah. Lalu mama memberi wejangan lagi, aku lupa sih isinya, tapi yang pasti, aku tidak membantah seperti biasanya. Aku mengalah dan akhirnya bilang, oke deh ma. Sesuatu yang dulu tidak akan mungkin kulakukan.

Dan ternyata, semua jadi lebih baik.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar