Jumat, 24 Agustus 2012

Psikologi Tidaklah Bodoh


Seorang dosen di fakultasku pernah berkata: Hanya ada dua alasan kenapa seseorang memilih fakultas psikologi. Pertama, karena sering dengar curhat, kedua, karena sering curhat ke orang. Mereka yang sering dengar curhat, mungkin merasa terpanggil untuk menolong orang lain. Mereka yang sering curhat ke orang, mungkin merasa terpanggil untuk menolong diri sendiri... Ini hanya banyolannya, tapi banyak yang tertohok. Mungkin kesimpulan yang enak didengar adalah mencoba menolong diri sendiri dan orang lain. :)

Masih dosen yang sama, ia pernah bilang kalau sekarang ini, banyak psikolog yang pakai common sense untuk menjawab pertanyaan, misalnya di TV. Jawaban yang semua orang juga sudah tahu. Ia bilang, cobalah berpikir kritis. Kalau ada yang promosi macam-macam, cobalah mencari tahu, mencari bukti, mencarri kebenaran. Bukan dengan pendapat sendiri, tapi dengan penelitian. Walaupun belum bisa dilaksanakan penelitian itu, tapi setidaknya, kita sudah mulai berlatih berpikir kritis.

Dosen yang lain, juga pernah menyinggung soal common sense. Begini katanya: Ingat-ingat tujuan kita selama 4 tahun ini: jadi sarjana psikologi. Seorang sarjana psikologi harus berbeda dari orang-orang biasa, harus berbeda dari para penulis psikologi populer, harus berbeda dari mereka yang menjawab dengan common sense. Psikolog, adalah ilmuwan. Ilmuwan menganalisa dengan menggunakan data. Dengan teori.

Masih dosen yang sama, berkata bahwa banyak sekali tulisan dan artikel tentang 'diri'. Itu wajar. Karena setiap orang, pasti punya pengetahuan tentang diri. Diri mereka sendiri, terutama. Tapi seorang sarjana psikologi, menganalisa dengan data dan metode ilmiah. Itu yang membedakan kita dengan orang-orang lain...

Kira-kira semacam itu. Aku senang mengetahuinya, semakin yakin kalau psikologi bukanlah ilmu bodoh seperti yang banyak orang pikirkan...


"Psikolog, adalah ilmuwan."
"Setiap orang, pasti punya pengetahuan tentang diri. "

Tidak ada komentar:

Posting Komentar